Home » , » Perbedaan Airbus A320 dan Boeing B737

Perbedaan Airbus A320 dan Boeing B737


Kali ini admin ingin membahas perbedaan antara airbus A320 family dan boeing B737 family. perbedaan antara airbus dan boeing amatlah banyak, dari segi sayap, kokpit, tuas kontrol, dan keiritan bahan yang digunakannya, namun yang admin bahas kali ini adalah seputar hemat energi, atau go green indonesia saja.

Di dalam dunia soft-drinks selalu ada Coke vs Pepsi, di dalam dunia hamburger selalu ada McDonald vs Burger King, di dalam dunia O/S (Operating Systems) selalu ada Microsoft Windows vs Apple Macintosh. Di dalam dunia Citizen Journalism di Indonesia selalu ada KoKi vs Baltyra (He…he…he…. Bener, kan?)

Nah, di dalam dunia commercial aircraft selalu ada Boeing vs Airbus. Memang masih banyak company yang buat pesawat selain Boeing dan Airbus seperti McDonnell Douglas (USA) dengan produknya yang pasti anda pernah dengar seperti DC9, DC10, MD11 atau Fokker (Belanda) dengan produknya yang dulu sempat terkenal seperti F-28 dan F-100. Masih ada juga pabrik pesawat di Russia seperti Tupolev, atau pesawat buatan Canada seperti Bombardier yang membuat type CRJ100, CRJ200, CRJ440 dan CRJ500, dan masih banyak lagi, tetapi yang paling terkenal di dunia ini hanyalah Boeing dan Airbus.
airbusdouglasboeingfokker

Sama seperti pizza, masih banyak pizza seperti Papa John, Little Caesar, California Pizza Kitchen, dll. Tetapi yang merajai dunia pizza di bumi ini, hanyalah Pizza Hut vs Domino Pizza. Sama seperti mobil Jepang, ada Subaru, Toyota, Mazda, Isuzu, Honda, Nissan, dll. Tetapi yang merajai dunia hanyalah Honda VsToyota.

Saya yakin anda yang pernah terbang, pasti pernah naik pesawat Boeing atau Airbus. Coba tengok berbagai macam maskapai penerbangan di dunia ini, sebagian besar dari mereka hanya punya pesawat yang dibuat oleh dua company; Boeing dan Airbus, dari pesawat yang berbadan kecil, pesawat berbadan sedang dan pesawat berbadan lebar. Semua itu buatan Boeing (USA) atau Airbus (Eropa). Di dalam dunia pesawat dapat dibagi menjadi tiga bagian:
Part 1: Short Range aircraft (up to 4,000 Km)
Ini adalah pesawat-pesawat yang hanya mampu terbang sejauh max. 4,000 km nonstop. Contohnya CRJ 100 diproduksi oleh Bombardier di Canada yang mempunyai maximum range sejauh 3,710 Km, dengan kecepatan maximum 800 Km/jam. Dengan kata lain pesawat ini hanya mampu terbang selama 4.5 jam nonstop.

Di dalam dunia penerbangan, terbang 4.5 jam nonstop dan menempuh jarak 3,710 Km adalah hal yang kecil. Dengan kata lain pesawat ini tidak bisa terbang dari Jakarta (CGK) – Taipei (TPE) yang berjarak 3,774 Km. Di benua Amerika, pesawat ini tidak bisa terbang dari New York Kennedy (JFK) – Los Angeles (LAX) yang berjarak 3,960 Km.
Selain Bombardier CRJ100, pesawat-pesawat yang termasuk di dalam jenis ini adalah Fokker 28 (max. range = 1,900 Km), DC-9 (max. range = 3,430 Km), Tupolev Tu-134 (max range = 3,000 Km) dan masih banyak lagi. Garuda dulu punya banyak Fokker 28 dan DC-9, tetapi sekarang pesawat-pesawat tersebut sudah diganti semua dengan Boeing 737. Boeing masih memproduksi pesawat dalam category ini yaitu; Boeing 717-200 dengan maximum range hanya 2,645 Km. Bagi anda yang tinggal di AS, anda tentu tahu dengan Air Trans Airways bukan? Nah, Air Trans adalah maskapai penerbangan yang paling banyak mengoperasikan B717-200, mereka punya 88 buah.

Baru-baru ini Air Trans baru saja membuat keputusan yang sangat controversial. Mulai tahun depan, penumpang gendut yang tidak cukup duduk di satu kursi HARUS membeli 2 kursi kalau mau terbang dengan Air Trans! Asal anda tahu saja, orang Amerika itu sekarang banyak sekali yang super gendut! Saya sih SETUJU 100% dengan keputusan Air Trans ini!

Saya sering terbang domestic di Amerika sini, business trip dan PALING SEBEL kalau duduk di sebelah orang gendut. Kalau hanya terbang jarak dekat seperti Washington Dulles (IAD) – Philadelphia (PHL) yang hanya berjarak 216 Km itu no problem, tapi kalau terbang jarak jauh from coast to coast seperti dari Washington Dulles (IAD) – Los Angeles (LAX) yang berjarak 3,661 Km bisa ENEG juga duh duduk di gencet orang gendut!!



airtrans

Part 2: Medium Range aircraft (between 4,000 Km and 10,400 Km)
Yang termasuk category ini adalah pesawat yang mempunyai daya tempuh antara 4,000 Km sampai 10,400 Km. Yang paling terkenal di dalam category ini adalah Airbus A320 family dan Boeing B737 family. Sama seperti mobil, misal saya bilang Honda Accord family, anda semua yang punya Honda atau suka dengan Honda tentu paham kalau Honda Accord ada yang dua doors atau 4 doors, coupe atau sedan, ada yang DX, LX, EX ada yang 4 cylinder atau 6 cylinder.

Airbus A320 Family
Begitu juga dengan pesawat, yang termasuk Airbus A320 family adalah: A318, A319, A320 dan A321. Dari ke empat variasi pesawat ini sampai August 2011, Airbus sudah memproduksi sebanyak 4,790 buah. Tentu saja setiap variasi dari Airbus A320 family mempunyai spesifikasi yang berbeda sedikit satu sama lain. Sekali lagi, sama seperti Honda Accord, yang DX tentu mesinnya beda dengan yang EX, akibatnya performance-nya juga beda walaupun keduanya adalah Honda Accord.
Di dalam artikel ini saya TIDAK akan bahas tentang seat capacity, speed, wingspan, dan length dari pada pesawat-pesawat ini. Tetapi karena artikel ini adalah green article, saya hanya akan membahas tentang fuel capacity dan max range.

Airbus A320 Family
  • A318-100 – max range: 5,750 Km & max fuel capacity: 24,210 liters
  • A320-200 – max range: 5,920 Km & max fuel capacity: 24,210 liters
  • A321-200 – max range: 5,600 Km & max fuel capacity: 24,050 liters
Dengan kata lain, pesawat jenis ini mampu untuk dipakai terbang dari pantai Timur AS ke pantai Barat AS nonstop seperti Washington Dulles (IAD) – San Francisco (SFO) yang berjarak 3,870 Km atau Boston (BOS) – Los Angeles (LAX) yang berjarak 4,178 Km. Bahkan pesawat ini mampu dipakai terbang menghubungkan kedua kota besar di AS di ujung barat laut dan di ujung tenggara USA, menghubungkan kota Seattle (SEA) – Miami (MIA) yang berjarak 4,358 Km. Sebagai bahan perbandingan, jarak antara Sabang – Merauke adalah 5,244 Km. Jadi dengan kata lain pesawat jenis ini mampu terbang nonstop dari Sabang sampai Merauke tanpa harus isi bahan bakar.

Boeing 737 Family
Saingannya Airbus A320 family adalah Boeing B737 family. Mungkin ini adalah pesawat penumpang yang paling terkenal di muka bumi ini. Kalau Airbus A320 family sudah diproduksi sebanyak 4,790 sampai August 2011, Boeing B737 family sudah diproduksi sebanyak 6,819 sampai bulan June 2011 ini. Kini, B737 dapat dibagi jadi 2 golongan; classic & next generation:

Boeing 737 classic Series
  • B737-300; 400 & 500 (Standard) – max range: 4,176 Km & max fuel capacity: 20,100 liters
  • B737-300; 400 & 500 (Extended Range) – max range: 4,480 Km & max fuel capacity: 20,100 liters.
Garuda Indonesia 737-500
Garuda memakai B737-500 dengan route Jakarta (CGK) – Bandar Lampung (TKG) yang berjarak hanya 189 Km. Ini adalah route terpendek Garuda Indonesia.
Boeing 737 NG (The Next Generation) Series
 clip_image003
Sekitar awal tahun 1990an Boeing sadar kalau Airbus A320 adalah saingan yang serius, maka Boeing mengeluarkan seri baru yang disebut dengan “the Next Generation” (NG), yang termasuk NG adalah:
  • B737-600; 700; 800 & 900 (Standard) – max range: 5,616 Km & max fuel capacity: 26,020 liters
  • B737-600; 700; 800 & 900 (Extended Range) – max range: 10,144 Km & max fuel capacity: 26,020 liters.
Southwest Airlines di USA banyak sekali memakai B737-700. Sedangkan Garuda memakai B737-800 melayani route Jakarta (CGK) – Yogyakarta (JOG) yang berjarak 453 Km dan juga route Denpasar (DPS) – Perth (PER) yang berjarak 2,554 Km.

Mulai seri 800 keatas, anda mudah mengenalinya dari pada seri-seri sebelumnya, karena mulai seri ini sayap ujungnya melengkung. Ini ada fotonya B737-800 di JOG Airport.

A320 vs B737 – Which one is more fuel efficient?

Coba bandingkan dengan bahan bakar sebanyak 20,100 liters seri classic hanya mampu terbang sejauh 4,176 Km, tetapi dengan bahan bakar 26,020 liter (beda sekitar 6 ribu liter), seri NG (Next Generation) dapat terbang sejauh 10,144 Km (hampir 3 kali maximum range seri classic). Jadi Boeing mampu merubah pesawat mereka jauh lebih efficient dan lebih “hijau” karena mereka memakai lebih sedikit bahan bakar untuk bisa terbang lebih jauh.

Sekarang mari bandingkan A320 vs B737; pada mulanya B737 classic kalah dengan A320 family karena Airbus mampu menempuh jarak maximum 5,920 Km dengan memakai bahan bakar sebanyak 24,210 liters. Sedangkan Boeing 737 classic hanya mampu terbang maximum sejauh 5,616 Km dan memakai bahan bakar sebanyak 20,100 liters. Akibatnya, pasar Boeing B737 terancam oleh Airbus A320.

Tetapi dengan lahirnya Boeing 737 – the Next Generation, Boeing mampu mengambil pasarnya kembali. Pesawat ini mampu terbang sejauh 10,144 Km, hampir 3 kali max. range seri classic tapi bahan akar hanya lebih 13%. Sekali lagi, mana yang lebih fuel efficient (read: “HIJAU”); Boeing or Airbus? Tentu saja Boeing!

Garuda Go Green!

Lalu apa hubungannya dengan Indonesia Green Award 2011? Garuda hanya punya satu pesawat A320-200 (operated by citilink) tapi Garuda punya 79 pesawat B737 dengan perincian sebagai berikut:
  • B737-300: 10
  • B737-400: 10
  • B737-500: 5
  • B737-800: 54
Dengan mengoperasikan B737, apalagi sebagian besar adalah B737-800, (yang merupakan tulang punggung Garuda). Garuda membuktikan kepada dunia international kalau Garuda lebih memilih pesawat yang fuel-efficient (go green).

Saya kurang tahu yang dipakai Garuda route Yogyakarta (JOG) – Jakarta (CGK) itu B737-800 standard atau Extended Range, kalau ER itu pesawat waktu take-off dari Yogya (JOG) bisa terbang jauh sampai ke Istanbul (IST) yang berjarak 9,820 Km.

  • B757-200 – max range: 7,222 Km & max fuel capacity: 43,490 liters
  • B757-300 – max range: 6,287 Km & max fuel capacity: 43,400 liters
  • B767-200 & 300 – max range: 7,300 Km & max fuel capacity: 63,000 liters
  • B767-300F – max range: 6,025 Km & max fuel capacity: 91,000 liters
  • B777-200 – max range: 9,700 Km & max fuel capacity: 117,348 liters
  • A330-200F – max range 7,400 Km; 97,530 liters
B767-300F dulu banyak digunakan pada route transcontinental (USA East Coast – West Coast). Tetapi type ini sekarang jarang dipakai lagi, karena tidak fuel efficient. Dengan 91 ribu liter, pesawat B767 yang Extended Range (ER) bisa terbang transpacific (Baca Long Range Aircraft)

B777-200 adalah first generation dari Boeing 777. Boeing 777 lainnya termasuk long-range aircraft (Baca Part 3: Long Range Aircraft) Seri ini (B777-200) tidak laku karena bensin boros dan daya jelajah tidak begitu jauh. Tetapi Boeing lalu berusaha memperbaiki seri ini. Bisa anda baca di Long Range Aircraft category, Boeing 777 atau lebih dikenal dengan “Triple Sevens” menjadi salah satu pesawat yang paling sukses dari Boeing.

  • Pesawat-pesawat di kelas ini sering digunakan untuk route transatlantic (USA – Europe). Sebagai bahan perbandingan ini adalah jarak antara kota-kota di Pantai Timur USA dan kota-kota di Eropa Barat:
  • New York Kennedy (JFK) – Frankfurt (FRA): 6,168 Km
  • Washington Dulles (IAD) – Amsterdam Schipol (AMS): 6,187 Km
  • Boston (BOS) – London Heathrow (LHR): 5,224 Km
  • New York Kennedy (JFK) – Paris (CDG): 5,816 Km
  • Washington Dulles (IAD) – Brussels (BRU): 6,228 Km
  • Newark Liberty (EWR) – Munich (MUC): 6,484 Km
  • Philadelphia (PHL) – Zurich Kloten (ZRH): 6,440 Km
  • Baltimore (BWI) – London Heathrow (LHR): 5,815 Km
Sekali lagi, dikelas ini Boeing lebih fuel efficient dibanding dengan Airbus. A330-200F memerlukan bensin sebanyak 97 ribu liter untuk terbang sejauh 7,400 Km, sedangkan di kelas yang sama Boeing B767-200 & B767-300 hanya perlu bensin 63 ribu liter untuk terbang sejauh 7,300 Km.

Part 3: Long Range aircraft (beyond 10,400 Km):

Di kelas ini Boeing dan Airbus terus bersaing ketat. Ini adalah pesawat-pesawat yang mampu terbang jauh (long haul flights) antar benua. Di dalam category ini pesawat mampu terbang minimum sejauh 10,400 Km.
Anda mau tahu berapa jauh 10,400 Km itu? Sebagai bahan perbandingan jarak antara Singapore (SIN) – Frankfurt (FRA) adalah 10,255 Km

Boeing 767 Extended Range family:

  • B767-200 ER – max range: 11,825 Km & max fuel capacity: 91,000 liters
  • B767-300 ER – max range: 11,825 Km & max fuel capacity: 91,000 liters
  • B767-400 ER – max range: 10,415 Km & max fuel capacity:91,000 liters

Airbus A330 family:

  • A330-200 – max range: 13,430 Km & max fuel capacity: 139,090 liters
  • A330-300 – max range: 10,830 Km & max fuel capacity: 97,530 liters

Pesawat-pesawat di kelas ini sering digunakan pada route transpacific (USA – Far East; Tokyo, Seoul, Hong Kong). Sebagai perbandingan jarak antara San Francisco (SFO) – Hong Kong (HKG) adalah 11,083 Km.

Garuda memakai Airbus A330-200 untuk melayani route Jakarta (CGK) – Dubai (DXB) – Amsterdam Schipol. Kalau route Jakarta (CGK) – Bandar Lampung (TKG) yang berjarak hanya 189 Km adalah route terpendek Garuda Indonesia, route Jakarta (CKG) – Dubai (DXB) – Amsterdam Schipol (AMS) yang berjarak 11,650 Km adalah route Garuda yang terpanjang. Karena jarak yang ditempuh adalah 11,650 Km dan Garuda hanya punya A330-300 dengan max range: 10,830 Km, maka penerbangan Jakarta (CGK) – Amsterdam (AMS) harus transit di Dubai (DXB) untuk isi bensin.

Airbus A340 family:
  • A340-200 – max range: 15,000 Km & max fuel capacity: 155,040 liters
  • A340-300 – max range: 13,700 Km & max fuel capacity: 147,850 liters
  • A340-500 – max range: 17,000 Km & max fuel capacity: 220,000 liters
  • A340-600 – max range: 14,600 Km & max fuel capacity: 204,500 liters
Di dalam kelas inilah terdapat world’s longest-range commercial aircraft! Status ini dipegang oleh Airbus A340-500 dengan max range 17 ribu Km. Pesawat ini mulai beroperasi December 2002. Ini ada quote mengenai pesawat ini:

“Due to its range, the -500 is capable of travelling non-stop from London to Perth, Western Australia, though a return flight requires a fuel stop due to headwinds. Singapore Airlines is currently using this model for its Newark–Singapore nonstop route, SQ 21: an 18-hour, 50-minute "westbound" (really northbound to 70 nautical miles (129.6 km) abeam the North Pole; then south from there across Russia, Mongolia and People's Republic of China), 18-hour, 30-minute eastbound,15,344 km journey that remains the longest scheduled non-stop commercial flight in the world.”

YES! Pesawat type inilah yang dipakai oleh SQ melayani route nonstop Singapore (SIN) – Newark (EWR) yang berjarak 15,344 Km. Ini adalah penerbangan nonstop terpanjang di dunia!!
clip_image004
Newark adalah kota terbesar di negara bagian New Jersey yang terletak diseberang Hudson River berseberangan dengan New York City. Ini adalah kota terbesar di USA yang dilayani oleh tiga airports; New York Kennedy (JFK); La Guardia (LGA) dan Newark Liberty (EWR). SQ tebang ke JFK & EWR.

Boeing 777 family (Also known as “Triple Sevens”):
  • B777-200ER – max range: 14,310 Km & max fuel capacity: 171,176 liters
  • B777-200LR – max range: 17,310 Km & max fuel capacity:181,283 liters
  • B777-300 – max range: 11,120 Km & max fuel capacity:171,176 liters
  • B777-300ER – max range: 14,690 Km & max fuel capacity:181,283 liters

Airbus memang boleh bangga dengan A340-500 yang beroperasi sejak December 2002 dan mempunyai max range sejauh 17,000 Km dan dipakai oleh Singapore Airlines untuk melayani route penerbangan nonstop terpanjang di dunia, Singapore (SIN) – Newark Liberty (EWR) sejauh 15,344 Km.

Boeing 777-200 Long Range (LR) adalah jawaban Boeing terhadap Airbus. B777-200 LR mulai beroperasi sejak February 2006 dan mampu menempuh jarak sejauh 17,310 Km. Walaupun hanya 310 Km lebih jauh dari pada A340-500, tapi coba anda perhatikan bensin yang diperlukan untuk menempuh jarak ini.

clip_image005

Kalau A340-500 dapat terbang sejauh 17,000 Km dan perlu bensin 220,000 liters, B737-200LR dapat terbang sejauh 17,310 Km dan hanya perlu bensin 181,283 liters. A340-500 mempunyai empat mesin (2 disetiap sayap) sedangkan B777-200LR hanya punya 2 mesin (satu di setiap sayap). Ini ada foto kedua pesawat tersebut.

Makanya B777-200LR jauh lebih hemat bensin dari pada saingannya A340-500. Sekali lagi Airbus kalah didalam fuel efficiency, Boeing sekali lagi lebih fuel efficiency dan lebih environmental friendly. Dengan kata lain Boeing lebih “Hijau”.

Berapa jauh 17,310 Km? Sebagai bahan perbandingan jarak antara Jakarta (CGK) – Washington Dulles (IAD) adalah 16,252 Km. Sedangkan jarak antara London Heathrow (LHR) – Sydney (SYD) adalah 16,917 Km. Dengan kata lain, kedua pesawat ini mampu terbang kemana saja dimuka bumi, bahkan dibelahan bumi yang lain; half way around the world; nonstop tanpa harus isi bensin. Mari kita lihat dengan lebih dekat persaingan ketat antara kedua pesawat bergengsi ini!


Airbus A380 family:
  • A380-800 – max range: 15,400 Km & max fuel capacity:323,546 liters
  • A380-800F – max range: 10,400 Km & max fuel capacity:323,546 liters
Setelah Boeing B747 mendominasi dunia penerbangan selama 40 tahun pesawat yang mampu angkut sekitar 400 sampai 500 penumpang. Airbus akhirnya membalas Boeing 747 dengan pesawat barunya yang bernama A380 yang mampu angkut penumpang sebanyak 500 sampai 800 penumpang. Kalau B747 hanya 2 lantai di bagian depannya, A380 adalah dua lantai diseluruh pesawat!!

A380 pertama beroperasi oleh Singapore Airlines 27 April 2005. Kalau anda duduk di first class di A380, anda tidak akan duduk di kursi, tapi anda akan dapat suite seperti kamar hotel kecil yang sangat mewah.

clip_image007

Boeing tidak mau kalah dan menciptakan seri baru untuk bersaing dengan A380, namanya B747-8 yang sampai saat ini belum dipasarkan dan masih dalam uji coba (test flight).

Kalau A380 mampu terbang sejauh 15,400 Km dan perlu bensin 323 ribu liter dan mampu angkut penumpang antara 525 dan 853 orang. B747-8 mampu terbang sejauh 14,815 Km dan hanya perlu bensin 243 ribu liters dan hanya mampu angkut 467 penumpang. Mana yang lebih efficient? Wah susah nih, kalau dihitung dengan bensin jelas Boeing yang menang soalnya lebih irit. Tapi kalau dihitung oleh jumlah penumpang, A380 menang karena mampu lebih banyak angkut penumpang!

Boeing 787 family (Also known as “the Dreamliner”):
  • B787-8 – max range: 15,200 Km & max fuel capacity:126,920 liters
  • B787-9 – max range: 15,700 Km & max fuel capacity:138,700 liters

Ini adalah produk Boeing yang paling baru, All Nippon Airlines (ANA) adalah maskapai penerbangan pertama di dunia yang pakai pesawat ini tanggal 26 October 2011.


clip_image009

Lain dengan Boeing B747 (Jumbo Jets) yang mampu angkut 400 sampai 500 penumpang atau Airbus A380 yang mampu angkut sampai 800 penumpang, pesawat ini hanya mampu angkut sekitar 250 penumpang saja. B787 bahkan daya angkutnya lebih kecil dari pada B777 yang mampu angkut sekitar 300 sampai 500 penumpang.

Lalu apa istimewanya? Coba lihat fuel efficiency dari pesawat yang satu ini dan marilah kita bandingkan dengan long range aircraft lainnya:
  • A340-200 – max range: 15,000 Km & max fuel capacity:155,040 liters
  • A340-500 – max range: 17,000 Km & max fuel capacity: 220,000 liters
  • B777-200ER – max range: 14,310 Km & max fuel capacity:171,176 liters
  • B777-200LR – max range: 17,310 Km & max fuel capacity:181,283 liters
  • B777-300 – max range: 11,120 Km & max fuel capacity: 171,176 liters
  • B777-300ER – max range: 14,690 Km & max fuel capacity: 181,283 liters
  • B747-200B – max range: 12,700 Km & max fuel capacity: 199,158 liters
  • B747-300 – max range: 12,400 Km & max fuel capacity: 199,158 liters
  • B747-400 – max range: 13,450 Km & max fuel capacity: 216,840 liters
  • B747-400ER – max range: 14,205 Km & max fuel capacity: 241,140 liters
  • B747-8 – max range: 14,815 Km & max fuel capacity: 243,120 liters
  • A380-800 – max range: 15,400 Km & max fuel capacity: 323,546 liters
Sekali lagi, B787-8 mampu terbang sejauh 15,200 Km dan hanya perlu bensin 126,920 liters. Dengan kata lain B787 lebih fuel efficient sejauh 20% lebih hemat dari pesawat-pesawat lainnya. Di dalam ekonomi seperti ini dimana harga minyak mahal sekali. B787 adalah alternative yang cukup menarik bagi banyak maskapai penerbangan di dunia ini.

Selain itu B787 dibuat memakai “Composite Materials” akibatnya pesawat ini lebih ringan dari pada pesawat-pesawat lainnya. Karena lebih ringan otomatis bensin lebih irit. B787 juga lebih hijau (it produces less pollution).

Speed or fuel efficiency?

Kalau anda perhatikan dunia penerbangan 40 tahun belakangan ini, speed pesawat relative sama, sekitar 860 Km/jam entah itu Boeing seperti; B737, B747, B777, B787 atau Airbus seperti; A320, A330, A340, A380. Bahkan pesawat buatan Canada, Russia, dll punya speed yang relative sama. Hanya Concorde yang punya speed jauh lebih cepat sekitar 2,124 Km/jam. Tapi kita semua tahu sekarang Concorde udah pensiun, kenapa?

Karena operating cost-nya besar sekali. Jadi aircraft industry lebih cenderung memusatkan Research & Development mereka kepada fuel efficiency dari pada speed. Akibatnya speed pesawat tetep relative sama tetapi pesawat lebih fuel efficiency. Dan sekali lagi, Boeing menang dari pada Airbus di dalam fuel efficiency factor.

Sekarang mungkin ada yang tanya, “HL kerja di Boeing kali? Kok promosi Boeing terus sih?” Saya tidak kerja di Boeing, ini adalah FAKTA yang berbicara. Sekarang mungkin juga ada yang tanya, “HL tahu dari mana sih jarak antara dua kota di muka bumi ini? Jangan-jangan hanya asal tulis aje”. Good point. Ini saya ambil dari GCMap. Cukup masukkan airport code saja, misalnya “CGK-NRT” lalu anda akan lihat 3,620 miles tinggal kali 1.6 = 5,792 Km, jadi jarak Jakarta – Tokyo adalah 5,792 Km.

sekian dulu dari admin, terimakasih telah berkunjung

sumber :
http://kolomkita.detik.com, dengan banyak pengubahan.

1 komentar:

  1. kalau mau copas dari Aneka Ilmu mohon di tulis sumbernya, serta mohon di cantumkan link yang mengarah ke blog tersebut !!!

    jangan cuma copas aja !!!

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.